芝加哥侨学网报道】包饺子,贺大年。美国华人全国委员会伊州分会(UCA IL Chapter)联合美国栋梁教育咨询、芝加哥人民艺术团、柳树溪教会等多家组织联合推出的“饺子宴”中国新年庆祝活动,将中国春节文化、华人义工服务精神、美国当地社区慈善公益完美结合,取得圆满成功,在芝
Gigibungsu yang tidak bisa tumbuh ke permukaan gusi disebut gigi impaksi. Gigi bungsu yang impaksi dapat terjadi karena beberapa penyebab. Ada faktor lokal yang umum terjadi, seperti: Posisi gigi yang tidak normal. Tekanan dari gigi tetangga pada gigi tersebut. Penebalan tulang yang mengelilingi gigi. Kekurangan tempat untuk gigi tumbuh.
10:15:19: I'm a partner in methotrexate side effects weight gain Mr Callow split his apprenticeship period between building dashboards for Rolls-Royce cars and a furniture business in Hampshire. “I always knew I wanted to go into woodwork. Ever since I was a kid. Now I’d like to start my own furniture company.” 2022-04-02 10:15:20
PhyllisAnn Eisenbraun was born October 12, 1953, in Wall, South Dakota, the daughter of Martin C. and Adella (Schwarting) Eisenbraun. She grew up in Wall, graduating from Wall High School in 1971. Phyllis was united in marriage to Larry Kochersberger on April 24, 1971, in Wall. After their marriage they made their home in Philip, where she
1 Identitas pasien. Identitas pasien terdiri dari 2 bagian yaitu identitas diri pasien dan penyakit pada pasien yang perlu diperhatikan. 2. Odontogram. Odontogram yaitu suatu gambar peta mengenai keadaan gigi di dalam mulut yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari rekam medik kedokteran gigi. tujuan umum dari odontogram yaitu untuk
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Gusi bengkak atau pembengkakan gingiva sering kali disertai dengan rasa sakit dan membuat area mulut terasa tak nyaman. Tidak jarang, kondisi ini juga mengganggu aktivitas dan menyebabkan gigi tanggal. Gusi merupakan jaringan berwarna merah mudah, tebal, berserat, dan penuh dengan pembuluh darah yang melapisi tulang rahang. Kesehatan gusi juga penting dalam kaitannya dengan kesehatan mulut secara umum. Biasanya, gusi bengkak akan berwarna merah dan terasa sedikit menonjol atau bengkak. Selain itu, gusi bengkak yang disertai nyeri juga akan menjadi lebih sensitif dan mudah teriritasi, sehingga lebih mudah berdarah ketika Anda menyikat gigi. Penyebab Gusi Bengkak Gusi bengkak dan sakit umumnya disebabkan oleh penyakit atau kondisi tertentu. Setidaknya ada 4 macam kondisi penyebab gusi bengkak dan sakit, antara lain 1. Gingivitis Gusi bengkak sakit sering kali disebabkan oleh gingivitis. Namun, beberapa orang tidak menyadari bahwa ia terserang gingivitis karena gejala yang timbul terkadang ringan, bahkan tidak terasa sama sekali. Gingivitis sering terjadi karena kurangnya kebersihan mulut, sehingga menyebabkan penumpukan plak serta karang pada gigi dan gusi. 2. Kehamilan Ada banyak perubahan yang terjadi pada tubuh selama masa kehamilan, salah satunya pada gusi. Terkadang, gusi bisa menjadi bengkak dan terasa nyeri. Hal ini bisa jadi disebabkan oleh perubahan hormon selama masa kehamilan. Perubahan hormon tersebut juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh, sehingga kemampuan tubuh untuk melawan bakteri berkurang, tak terkecuali penyebab infeksi pada rongga mulut. Kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab terjadinya infeksi yang berujung pada munculnya gusi bengkak dan sakit. 3. Malnutrisi Untuk menjaga kesehatan tubuh secara menyeluruh, konsumsilah makanan sehat dan bergizi seimbang. Hal ini bertujuan agar kebutuhan nutrisi tubuh pun tetap terpenuhi dan tidak menyebabkan masalah kesehatan, termasuk pada keseahatan gusi. Kekurangan vitamin, terutama vitamin B dan vitamin C, diketahui dapat menyebabkan gusi bengkak dan sakit. Pasalnya, kedua jenis vitamin tersebut memiliki peran penting untuk kesehatan gusi. Contohnya, kekurangan vitamin C bisa menimbulkan risiko penyakit skorbut penyebab anemia, penyakit gusi bengkak, serta gusi berdarah. 4. Infeksi Penyakit infeksi yang disebabkan oleh jamur atau virus juga bisa membuat gusi bengkak sakit, contohnya penyakit herpes. Penyakit ini dapat menyebabkan terjadinya gingivostomatitis, serta menyebabkan gusi menjadi bengkak dan sakit. Selain itu, penyakit thrush atau kandidiasis mulut atau sariawan yang disebabkan oleh infeksi jamur juga dapat membuat gusi menjadi bengkak dan sakit. Cara Menangani Gusi Bengkak dan Sakit Jika Anda mengalami gusi bengkak dan terasa sakit, Anda bisa mencoba beberapa tips berikut untuk meredakannya Sikat gigi menggunakan sikat gigi berbulu halus, sehingga gusi tidak teriritasi Kumur dengan menggunakan air garam atau mouthwash untuk menghilangkan bakteri di dalam mulut Cukupi kebutuhan carian tubuh untuk merangsang produksi air liur, supaya bakteri penyebab penyakit dapat dilemahkan Hindari bahan yang mengiritasi gusi bengkak sakit, termasuk konsumsi minuman beralkohol dan merokok Kompres dengan air hangat atau air dingin pada area wajah atau area yang bengkak untuk mengurangi nyeri dan mengurangi pembengkakan Menggunakan obat gusi bengkak yang bisa didapatkan di apotek Selain itu, ada juga cara yang bisa Anda lakukan untuk mencegah gusi bengkak sakit, antara lain Menyikat gigi 2 kali sehari atau menggunakan benang gigi Menggunakan mouthwash untuk membunuh bakteri penyebab penyakit Mencukupi kebutuhan nutrisi dan cairan tubuh Menghentikan kebiasaan merokok Menghindari konsumsi makanan yang terlalu panas atau terlalu dingin Mengelola stres dengan baik Jika sudah mencoba beberapa saran di atas namun gusi bengkak sakit tidak kunjung membaik, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan dokter gigi, terlebih jika keluhan tersebut disertai dengan gigi longgar dan goyang, gusi berdarah ketika menyikat gigi, bau mulut yang terus-menerus, atau gusi terasa lunak.
78% found this document useful 37 votes86K views2 pagesDescription-Copyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?78% found this document useful 37 votes86K views2 pagesDaftar Kode Penyakit Gigi Dan Mulut Bpjs 2014Jump to Page You are on page 1of 2 You're Reading a Free Preview Page 2 is not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
Kode BPJS Gigi – Masalah kesehatan pada tubuh manusia cukup beragam dan banyak sekali masalah yang muncul. Nah masalah-masalah tersebut di kode BPJS atau kode ICD 10 sudah ada setiap penyakit yang ada akan memiliki KODE BPJS yang berbeda satu sama lainnya. Bahkan tidak hanya jenis penyakitnya yang berbeda, letak muncul dari penyakitnya juga akan berbeda memiliki kode BPJS GigiPenyebab & Gejala Gigi SakitPengobatan Gigi SakitSeperti misalnya penyakit itu sendiri terjadi pada gigi dan mulut, untuk kode BPJS-nya pada juga cukup beragam. Nah pada kesempatan kali ini akan sampaikan informasi kode BPJS-nya secara bisa dikatakan kode ICD 10 gigi dan mulut itu sendiri cukup banyak. Jadi perlu untuk diketahui secara jelas mengenai spesifik masalah gigi yang muncul lebih jelas mengenai kode BPJS atau kode ICD 10 nya, berikut akan disampaikan di bawah ini secara lengkap. Jadi terus untuk simak ulasan ini sampai PENYAKITKODE BPJS/ICD 101Supernumerary/paramolar/ gigi/perforasi terbenam bukan karena gigi terbenam karena terhalang gigi gigi/resorbsi subgingi/ Rersibel/ Pulpa/Gangren Radix/Gigi Periodontitis Periodontitis periapikal dengan periapikal tanpa melibatkan Akut/Perikoronitids Akut/Perikoronitids karena pada sendi yang tertinggal/retained dental & Gejala Gigi SakitPenyebab masalah gigi atau sakit gigi sendiri terdapat beberapa faktornya, seperti misalnyaGigi berlubang atau adanya tambalan gigi yang bungsu tumbuh tidak menggeretakan gigi bruxism.Muncul nanah di pada gigi atau kawat gigi yang gigi biasanya akan dialami oleh bayi dan anak-anak.Selain itu sakit atau masalah gigi juga bisa disebabkan karena munculnya penjalaran nyeri dari penyakit lainnya, sepertiGangguan saraf wajah trigeminal neuralgia.Kanker sela-sela gigi dengan benang untuk gejalanya sendiri penyakit gigi dan mulut juga terbilang cukup beragam. Berikut berikut beberapa gejalanyaBau busuk pada bagian dalam saat mengunyah dan sakit saat membuka Gigi SakitSetelah mengetahui kode, penyebab dan gejala dari masalah gigi. Langkah selanjutnya Anda hanya perlu mengetahui pengobatan dari gigi yang bermasalah sehingga bisa mendapatkan penanganan secara sudah dirasa sangat sakit, nyeri dan lainnya yang menunjukkan gejala tidak wajar. Maka Anda hanya perlu datang langsung ke dokter gigi terdekat untuk berkonsultasi serta menyampaikan keluhan yang itu dokter akan melakukan penanganan pada permasalahan gigi Anda, seperti memberikan obat bahkan sampai disuntik. Hal itu untuk meredakan rasa sakit atau nyeri yang untuk pencegahan sakit gigi sendiri ada beberapa caranya, sepertiRajin sikat memeriksakan di dokter makanan dan minuman manis yang informasi mengenai kode BPJS atau kode ICD 10 gigi yang dapat sampaikan untuk Anda semua. Semoga adanya ulasan kode di atas dapat bermanfaat bagi semua yang membutuhkan.
Gusi bengkak adalah kondisi ketika gusi menonjol, memerah, nyeri, dan mudah berdarah. Kondisi ini umumnya terjadi akibat penyakit di gigi atau gusi, tetapi bisa juga disebabkan oleh kondisi lain. Gusi bengkak merupakan masalah yang cukup umum terjadi dan mudah untuk ditangani. Namun, penanganan yang terlambat dapat menyebabkan komplikasi yang cukup berat, seperti infeksi gusi periodontitis. Oleh karena itu, gusi bengkak tidak boleh disepelekan, terutama jika sudah terjadi dalam waktu yang lama. Penyebab Gusi Bengkak Berikut ini adalah beberapa penyakit dan kondisi yang dapat menyebabkan gusi membengkak Radang gusi akibat penumpukan plak gigi Infeksi bakteri, virus, atau jamur Kekurangan vitamin B Kekurangan vitamin C skorbut Ketidakcocokan terhadap pasta gigi atau obat kumur Makanan yang tertinggal di sela gigi dan gusi Faktor risiko gusi bengkak Ada beberapa kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami gusi bengkak, yaitu Merokok atau mengunyah tembakau Mengonsumsi minuman beralkohol Menderita diabetes Sedang hamil Menggunakan gigi palsu atau behel yang tidak pas Memiliki tambalan gigi yang sudah rusak Kurang menjaga kebersihan mulut Mengonsumsi obat tertentu, seperti pil KB, kortikosteroid, atau antikejang antikonvulsan Memiliki daya tahan tubuh yang lemah, misalnya karena menderita HIV/AIDS atau kanker Gejala Gusi Bengkak Gusi bengkak bisa terjadi pada sebagian atau seluruh gusi. Umumnya, pembengkakan dimulai pada bagian gusi yang berbatasan dengan gigi. Pembengkakan tersebut dapat berukuran cukup besar hingga menutupi bagian bawah gigi yang biasa terlihat. Gusi bengkak dapat disertai dengan keluhan lain, seperti Kemerahan pada gusi Nyeri gusi Rasa berdenyut pada gusi yang bengkak Perdarahan dari gusi yang bengkak, terutama saat menggosok gigi atau membersihkan gigi dengan benang Kapan harus ke dokter Gusi bengkak biasanya dapat diatasi secara mandiri di rumah. Namun, jika gusi bengkak dan gejala penyertanya tidak kunjung mereda hingga lebih dari 1 minggu, lakukan pemeriksaan ke dokter gigi, terutama jika Anda memiliki faktor risiko gusi bengkak. Diagnosis Gusi Bengkak Diagnosis gusi bengkak diawali dokter dengan melakukan tanya jawab terkait gejala yang dialami pasien. Dokter juga akan bertanya tentang kemungkinan adanya kondisi lain yang dapat menyebabkan gusi bengkak, seperti kehamilan, diabetes, atau perubahan pola makan. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik untuk melihat secara langsung kondisi gusi. Dalam pemeriksaan ini, dokter dapat menggunakan dental probe tongkat logam tipis dengan ujung seperti kait yang dapat dimasukkan ke sela gigi. Bila diperlukan, pemeriksaan penunjang juga akan dilakukan, misalnya foto Rontgen gigi foto panoramik untuk melihat kondisi gigi dan rahang, atau tes darah untuk mendeteksi kemungkinan adanya infeksi. Pengobatan Gusi Bengkak Metode pengobatan gusi bengkak akan ditentukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan kondisinya. Untuk gusi bengkak yang ringan, kondisi ini dapat ditangani secara mandiri di rumah. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan secara mandiri di rumah adalah Berkumur dengan air larutan garam untuk menghilangkan bakteri di mulut dan mengurangi pembengkakan Mengompres sisi wajah yang mengalami gusi bengkak dengan kompres hangat untuk meredakan nyeri, atau kompres dingin untuk mengurangi pembengkakan Berkumur dengan obat kumur yang mengandung lidah buaya untuk mengatasi atau mencegah radang gusi Minum lebih banyak air putih agar produksi air liur meningkat dan bisa membantu melemahkan bakteri penyebab gusi bengkak Mengonsumsi obat gusi bengkak yang bisa didapatkan di apotek Pasien gusi bengkak tetap harus menggosok gigi secara teratur, tetapi dengan lebih hati-hati agar gusi tidak berdarah. Pasien juga perlu menghindari faktor yang dapat memperburuk gusi bengkak, seperti merokok atau mengonsumsi minuman beralkohol. Bagi pasien yang mengalami gigi bengkak akibat konsumsi obat-obatan tertentu, dokter mungkin akan menghentikan atau mengganti dosis obat, tergantung kondisi pasien. Jika dalam 1 minggu gusi bengkak belum juga membaik, pasien perlu mendapatkan penanganan medis oleh dokter gigi. Beberapa metode pengobatan yang dapat dilakukan oleh dokter adalah Pemberian obat kumur khusus atau pasta gigi yang dapat mengurangi plak gigi Perbaikan gigi palsu atau perangkat gigi lainnya Pemberian obat antibiotik Selain beberapa metode pengobatan di atas, perawatan gigi juga dapat dilakukan. Salah satu prosedur yang paling sering dilakukan adalah scaling, pembersihan, dan penghalusan akar gigi root planing. Root planing dilakukan dengan mengikis plak gigi dan karang gigi pada akar gigi agar bengkak di gusi mereda dan gusi yang sehat dapat menempel kembali ke akar gigi. Pada kondisi yang cukup parah, prosedur operasi untuk mencabut gigi mungkin perlu dilakukan. Komplikasi Gusi Bengkak Gusi bengkak yang disebabkan oleh radang gusi dapat berkembang menjadi periodontitis. Pada periodontitis yang parah, dapat terjadi komplikasi lain, seperti Abses gusi Gigi tanggal Gusi turun Gigi goyang Kerusakan tulang rahang Sepsis Pencegahan Gusi Bengkak Pencegahan gusi bengkak adalah dengan menjaga kesehatan gigi dan mulut secara teratur, serta mengonsumsi makanan yang sehat. Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan Menyikat gigi dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride Membersihkan sela-sela gigi dengan benang gigi dental floss, terutama setelah makan Berkumur dengan obat kumur setiap hari Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, terutama yang kaya akan vitamin C, vitamin B, dan kalsium Minum banyak air putih Menghindari kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol Berhati-hati saat mengonsumsi makanan dan minuman yang terlalu panas atau dingin Menghindari stres Melakukan kontrol dan perawatan rutin ke dokter gigi setiap 6 bulan sekali Pada ibu hamil, disarankan untuk melakukan pemeriksaan gigi segera setelah positif hamil. Bahkan, akan lebih baik lagi jika pemeriksaan gigi dilakukan sebelum hamil. Dengan begitu, masalah gigi dan gusi yang mungkin ada bisa ditangani secara dini. Setelahnya, gigi dan gusi juga bisa dibersihkan secara menyeluruh oleh dokter gigi.
Gusi berdarah adalah kondisi yang menandakan adanya peradangan di gusi akibat penyakit tertentu. Kondisi ini juga dapat terjadi pada seseorang yang memiliki kebiasaan menyikat gigi terlalu keras, atau menderita gangguan pembekuan darah. Gusi berdarah yang terjadi sesekali umumnya dapat diatasi dengan menjaga kebersihan mulut. Namun, jika berlangsung secara terus-menerus, gusi berdarah dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan serius yang memerlukan penanganan lebih lanjut oleh dokter. Penyebab Gusi Berdarah Gusi berdarah umumnya terjadi akibat penumpukan plak di garis batas gigi dan gusi. Plak yang menumpuk dapat menyebabkan gingivitis atau radang gusi. Apabila tidak ditangani, plak dapat mengeras menjadi karang gigi dan berisiko menyebabkan gusi berdarah. Gingivitis yang tidak ditangani juga dapat menyebabkan periodontitis, yaitu infeksi pada gusi yang merusak gigi, tulang rahang, dan jaringan ikat yang menghubungkan gigi dan gusi. Kondisi ini juga menyebabkan perdarahan pada gusi. Faktor risiko gusi berdarah Gusi berdarah dapat terjadi pada siapa saja. Akan tetapi, ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko terjadinya gusi berdarah, yaitu Memiliki kebiasaan menyikat gigi terlalu keras Berusia lanjut Baru menggunakan benang gigi atau dental floss untuk membersihkan gigi sehingga gusi belum terbiasa Memakai gigi palsu yang tidak terpasang dengan tepat Mengalami perubahan hormon dalam masa kehamilan Menderita peradangan gusi terkait kehamilan pregnancy gingivitis Mengalami kekurangan vitamin C dan vitamin K Menderita diabetes Memiliki daya tahan tubuh lemah, misalnya akibat menderita HIV/AIDS atau menjalani kemoterapi Mengonsumsi obat pengencer darah, seperti warfarin atau clopidogrel Menderita kekurangan trombosit trombositopenia, seperti pada penderita demam berdarah Menderita kanker darah leukemia Menderita gangguan pembekuan darah hemofilia Gejala Gusi Berdarah Gusi berdarah tidak selalu menimbulkan rasa nyeri. Namun, ada beberapa gejala yang umumnya menyertai gusi berdarah, yaitu Bau mulut halitosis Sariawan Benjolan pada gusi Tergantung pada penyebabnya, gusi berdarah juga dapat disertai gejala lain. Sebagai contoh, gusi berdarah akibat gangguan pembekuan darah bisa menimbulkan gejala mimisan, atau darah pada urine dan tinja. Sementara gusi berdarah akibat periodontitis dapat disertai bau mulut, nyeri saat mengunyah makanan, serta gigi goyang atau tanggal copot. Kapan harus ke dokter Lakukan pemeriksaan ke dokter jika Anda mengalami gusi berdarah. Makin cepat pemeriksaan dilakukan, makin cepat pula penyebabnya diatasi sehingga komplikasi pun dapat dicegah. Segera ke dokter jika Anda mengalami gusi berdarah yang berlangsung dalam jangka panjang atau terus-menerus, bahkan setelah mendapatkan perawatan. Anda juga perlu segera ke dokter jika gusi berdarah disertai dengan gejala lain. Diagnosis Gusi Berdarah Untuk mendiagnosis gusi berdarah, dokter akan menanyakan gejala yang dialami, riwayat kesehatan, kebiasaan dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut, dan obat-obatan yang dikonsumsi pasien. Setelah itu, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik pada gusi pasien. Jika diperlukan, dokter akan menjalankan pemeriksaan penunjang, meliputi hitung darah lengkap dan foto Rontgen. Hitung darah lengkap dilakukan bila dokter menduga gusi berdarah pada pasien disebabkan oleh kelainan darah, sedangkan foto Rontgen dilakukan apabila gusi berdarah diduga terkait dengan masalah pada gigi dan area rahang. Pengobatan Gusi Berdarah Pengobatan gusi berdarah tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Sebagai contoh, bila gusi berdarah disebabkan oleh gingivitis, dokter dapat melakukan scaling gigi dan perawatan saluran akar gigi untuk menghilangkan karang dan bakteri dari permukaan gigi dan bagian bawah gusi. Sementara bila ada gigi berlubang atau tidak rata yang mempersulit pembersihan plak, dokter dapat melakukan prosedur tambal gigi hingga perbaikan posisi gigi. Pada gusi berdarah akibat periodontitis, scaling gigi dan perawatan saluran akar gigi juga dapat dilakukan. Bila ada infeksi di dalam rongga mulut, dokter akan memberikan antibiotik. Namun, jika periodontitis sudah parah, dokter akan menjalankan prosedur bedah cangkok jaringan lunak atau cangkok tulang. Sementara pada gusi berdarah yang disebabkan oleh penyakit lain, seperti hemofilia atau diabetes, dokter akan menyarankan pasien agar mengontrol penyakit tersebut dengan baik. Jika terjadi gusi berdarah, pasien juga dapat melakukan perawatan secara mandiri untuk meredakan gejala, seperti Kompres gusi yang berdarah dengan kain kasa yang direndam di dalam air es. Kumur dengan air garam. Jangan gunakan obat kumur yang mengandung alkohol. Penuhi asupan vitamin bila gusi berdarah disebabkan oleh kurangnya asupan vitamin. Komplikasi Gusi Berdarah Gusi berdarah akibat gingivitis yang tidak diatasi dapat menyebabkan periodontitis atau infeksi gusi. Jika periodontitis tidak ditangani, komplikasi lanjutan dapat terjadi, seperti Abses atau kumpulan nanah di gusi yang bisa terjadi secara berulang Kerusakan pada jaringan lunak di mulut Penyusutan gusi Gigi goyang Gigi tanggal Komplikasi lain juga dapat terjadi jika pasien menderita acute necrotising ulcerative gingivitis ANUG atau trench mouth. Kondisi tersebut merupakan infeksi parah yang terjadi di gusi. Beberapa komplikasinya adalah Kerusakan pada gusi Terbentuknya lubang permanen di gusi Bau mulut yang terus-menerus Gangrene atau kematian jaringan di bibir dan pipi meski jarang terjadi Pencegahan Gusi Berdarah Gusi berdarah dapat dicegah dengan melakukan beberapa upaya berikut Menjalani pemeriksaan dan perawatan gigi tiap 6 bulan sekali Menyikat gigi secara perlahan, sebanyak dua kali sehari Menggunakan sikat gigi yang lembut Menggunakan benang gigi dental floss setiap hari, untuk membersihkan sela-sela gigi dan mencegah terbentunya plak gigi Menggunakan obat kumur antiseptik setiap hari, tetapi yang tidak mengandung alkohol Berkonsultasi dengan dokter jika pernah melakukan prosedur pemasangan gigi palsu atau kawat gigi, terutama jika posisinya dirasa tidak pas Mengonsumsi makanan bergizi seimbang, termasuk sayur dan buah-buahan Menghindari konsumsi makanan atau minuman yang terlalu panas atau terlalu dingin Mengelola stres dengan baik agar kadar hormon kortisol tidak meningkat dan memicu peradangan, termasuk di gusi Tidak merokok
kode icd 10 gusi bengkak